GESVI RAHMA DWI
PUTRI
Bismillahirrohmanirrohiim
Assalamu’alaikum
warihmatullahi wabarokatuh…
Hy teman-teman semua, izinkan saya sedikit atau banyaknya bercerita tentang diri saya mulai dari saya menduduki jenjang pendidikan TK sampai saya kuliah pada saat ini.
Perkenalkan nama saya Gesvi Rahma Dwi Putri,
sering dipanggil Gesvi, biasa di sekolah ataupun di kampus dipanggil dengan
Ige, saya mempunyai panggilan imut dari kecil yaitu chepy, itu panggilan dari keluarga saya terutama orang tua. Saya beragama Islam dan berjenis kelamin perempuan. Hobi saya dari kecil
sampai sekarang masih sama yaitu menyanyi dan menari, disamping itu saya juga
suka membaca novel. Saya lahir di desa Anding, kota Payakumbuh, kabupaten 50
kota, provinsi Sumatera Barat, pada hari kamis dan pada tanggal yang sangat mudah diingat yaitu 31 Desember 1998. Jadi umur saya sekarang 19 tahun, hampir mendekati angka 20
tahun. Papa saya bernama Erizon dan mama saya bernama Elfia Nora, papa saya
bekerja sebagai pedagang sate, dan ibu saya bekerja sebagai ibu rumah tangga, disamping
menjadi ibu rumah tangga beliau juga
membantu papa bekerja, mereka adalah orang tua yang sangat saya sayangi dan
mereka adalah orang yang selalu memotivasi dan menyemangati saya agar saya
menjadi orang yang sukses mencapai impian. Orang tua saya sudah lama tidak
tinggal di kampung, mereka hidup merantau semenjak saya kecil yaitu di
kenagarian Sialang, kec. Kapur IX. Saya anak kedua dari tiga bersaudara, kakak
saya bernama Reni Anggraini, dia sudah lulus kuliah D3 Managemen Informatika
dan sekarang dia sudah bekerja di kantor Telkomsel bangkinang sebagai
administrasi keuangan. Dan adik saya bernama Cinta Aisyah, sekarang dia masih
duduk di bangku kelas 3 SD. Riwayat hidup yang saya tulis dalam autobiografi
ini akan saya mulai dari saya menginjak bangku Tk.
Saya menempuh bangku TK di kampung
halaman saya, yaitu di Anding, kota Payakumbuh. Awalnya saya sudah bersekolah
di kenagarian Sialang, kec.Kapur IX, namun karena orang tua saya bekerja setiap
hari, dan kendaraan ramai lalu lalang, kakek saya menyuruh orang tua saya agar
saya disekolahkan di kampung saja, makanya saya bersekolah dikampung sampai
sekolah menengah pertama. Pada saat Tk saya pernah ikut pawai dengan memakai
pakaian adat minangkabau, waktu itu saya harus berpasangan dengan teman saya
yang bernama rian saputra yang memakai kostum tentara, dan saya disuruh sama
mamanya berfoto dengan dia, saya sangat malu karena teman-teman menertawakan
saya berpacaran sama dia.
Kemudian saya menempuh bangku SD di
SD N 08 Limbanang, saya mulai mendapatkan peringkat kelas pada kelas 3,
Alhamdulillah semenjak kelas 3 sampai kelas 6 saya selalu mendapatkan peringkat
kelas, walaupun terkadang bolak balik 1,2 ataupun 3. Saya sering ikut lomba
menyanyi antar SD, Alhamdulillah juga juara, begitupun dengan lomba mengaji.
Saya ingat di saat enduduki bangku kelas 5 SD, saya terpilih ikut olimpiade
dengan mata pelajaran IPA dari pelajaran kelas 4-6, saya sempat bingung akankah
saya mampu ataupun bisa, dan tak disangka-sangka, waktu itu saya juara pertamanya,
dan pada kelulusan Alhamdulillah saya juga masih juara pertamanya. Di saat
SD saya sering sakit, setiap bulan saya
pasti pergi berobat terus, gurupun sudah tau dengan kondisi sasa, apabila saya
sudah terlihat pucat, guru pasi menyuruh saya istirahat pulang dan minum obat,
begitulah terus. Saya juga memiliki teman yang sangat akrab dengan saya yang
bernama Yulia Sarah, kami sering bersama, mulai dari pergi sekolah, pulang
sekolah, bikin tugas,bahkan bermain selalu bersama. Di saat SD ini, kami sering
ikut lomba drumband bersama, ikut menari perpisahan bersama, bahkan kami pernah
menciptakan tarian dengan musik pilihan kami, dan tarian itu kami bawakan
disaat acara perpisahan kelulusan kami.
Singkat cerita, setelah lulus SD
sayapun melanjutkan pendidikan di MTsN Limbanang, saya dengan sarah memasuki sekolah yang sama
namun disana kami sudah tidak akrab lagi, mungkin karena sudah mendapatkan
teman baru dan kelasnyapun sudah berbeda. Saya ingat suatu kejadian di saat MTs
ini saya pernah mengalami kecelakaan pada bulan ramadhan, dikarenakan saya
tidak mau diantar sama kakak kedalam, saya bilang saya hanya mau diantar sampai
depan, karena memang sudah nasibnya mungkin, disaat saya menyebrangi jalan saya
ditabrak sama anak SMA yang terburu-buru ke sekolah, katanya mereka takut
telat. Saya terjatuh dan mengalami sedikit luka, namun tangan saya terkilir,
dan hamper seminggu saya tidak bersekolah pada waktu itu. Saat kelas 1 MTs ini
dilapor kenaikan kelas saya, perrnah tercantum sakit selama 32 hari, karena
kecelakaan juga karena demam, saat demam sudah berbagai dokter tempat berobat
dan berbagai macam obat yang saya minum
, akhirnya setelah 2 minggu lebih, barulah saya sehat kembali.
Lanjut cerita, di saat bangku MTs
ini saya merasa jiwa kompetitif saya hilang, karena saya tidak lagi mau giat
belajar seperti disat saya masih di bangku SD, di SD saya sering juara dan
sering mengikuti perlombaan sedangkan di saat MTs ini saya sudah tidak lagi
menapatkan juara. Saya sering dapat peringkat 20 besar, saya berfikir orang tua
saya akan marah karena saya lalai disaat itu. Tapi saya bersyukur orang tua
saya tidak marah dan selalu menyemangati saya. Di saat MTs ini saya masih
diberi kesempatan untuk membanggakan orang yang saya sayangi yaitu kedua orang
tua saya, waktu itu saya ikut lomba khatam Al-Qur’an dan saya mendapatkan nilai
terbaik dengan suara yang bagus, lantang, irama yang baik dan saya mendapatkan
juara pertamanya.
Tibalah masa SMA, saya memilih
sekolah di SMA karena saya tidak diperbolehkan sekolah di sekolah kejuruan atau
SMK sama orang tua, karena saat itu kakak saya juga mau masuk kuliah, dank
arena saya mau menurut sama kehendak orang tua makanya saya mau masuk SMA.
Namun waktu itu saya tidak lagi tinggal bersama nenek di kampung, saya ikut
bersama orang tua tinggal di rantau. Dan saya bersekolah di SMA N 1 kec.Kapur
IX. Saat pertama mendaftar saya sempat memilih jurusan IPS, setelah pertama
masuk sekolah saya berubah pikiran, karena saya merasa saya lebih mengerti dan
cepat menangkap peajaran IPA daripada pelaJaran IPS, dan sayapun menemui guru
BK (bimbingan konseling) untuk membicarakan itu, dan guru BK mengizinkan saya
untuk pindah ke jurusan IPA. Pada awal masuk saya terlihat seperti orang
pendiam saja, padahal dari SD saya terkenal cerewet dank ala sudah bercerita
pasti susah buat berhenti, teman-temanpun menganggap saya orang yang pendiam,
namun lama-kelamaan karena sudah sring bergaul dengan teman yang bnyak, barulah
keluar cerewetnya saya seperti apa.
Lanjut
cerita, di SMA saya kembali semangat dan mengembalikan jiwa kompetitif saya,
saya kembali giat belajar dan meraih kembali prestasi saya, walaupun tidak
mendapatkan peringat pertama. Pada kelas 1 saya duduk di kelas X MIPA2, kelas
kami terkenal kelas yang super duper bandel, tapi disaat itu saya mendapat
peringkat 5, dan disaat ujian tengah semester saya pernah mendapatkan peringkat
2, tapi karena kurikulumnya di ubah lagi ke KTSP 2006, saya amat kesal dan akhirnya
mendapatkan peringkat 10. Alhamdulila semenjak SMA saya tidak lagi sering
sakit, dan badanpun mulai berisi, sampai sampai saya dibilang ndut sama teman,
padahal nggak ada gendutnya sama sekali. Setelah naik kelas 2 alhamdulillah
saya mendapatkan peringkat 4 di semester pertama, dan mendapatkan peringkat 4
lagi di semester kedua. Saya senang karena bisa membanggakan orang tua kembali,
walaupun nggak peringkat pertama dan disamping itu saya juga senang karena
dengan saya bersekolah sudah tinggal dengan orang tua, saya bisa membantu
mereka sepulang saya sekolah.
Singkat
cerita, setelah naik kelas 3 di semester 2 saya pindah tinggal sama kakek di
Muaro Paiti karena sekolah pagi masuknya jam 6, kalo dari Sialang itu teralu
jauh dan gelap gelap pergi ke sekolah, makanya saya di suruh orang tua untuk sementara
tinggal bersama kakek. Sebelum ujian UN saya mengalami kecelakaan, beberapa
dari teman saya melihat saya kerumah, yang bikin saya ditertawakan, pas
kecelakaan itu saya nangis bukan karena ada yang luka ataupun badan yag terasa
sakit, tapi hp saya yang pecah sama kayak sarang laba-laba, padahal sebelumnya
sempat berfikir mau lihat kunci jawaban untu UN, mungkin karena niat jelek
itulah hp saya hancur dan nggak jadi dapat contekan. Setelah selesai ujian UN, saya
tidak lagi tinggal bersama kakek, saya kembali tinggal bersama orang tua, dan
Alhamdulillah saya lulus dengan nilai yang baik dan dikelas saya mendapat
peringkat 4 lagi.
Sekarang
tibalah saatnya di jenjang perkuliahan, saya kuliah di Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai, Bangkinang, Riau dengan jurusan S1 PGSD. Awalnya saya tidak
ada pikiran buat kuliah di sini dan memilih jurusan PGSD ini. Sepupu sayalah
yang mengatakan kalau ada universitas pahlawan di bangkinang ini, dia mengajak
saya untuk kuliah disini, dengan melihat jurusan yang ada di UP ini saya merasa
bingung mau pilih yang mana, dan orang tua saya menyuruh untuk masuk jurusan
PGSD aja, kebetulan ada tante saya juga yang seorang guru, dia memotivasi saya
dan menyokong saya buat pilih jurusan itu. Karena saya menuruti keinginan orang
tua, dan karena banyak juga keluarga yang tinggal di bangkinang makanya saya
mau masuk kuliah di Universitas Pahlawan ini dengan jurusan S1 PGSD, awal masuk
disini saya tinggal bersama kakak mama saya, namun saya kurang senang tinggal
bersama mereka. Setelah kakak saya di terima kerja di bangkinang, kami
memutuskan untuk kost, dan sekarang saya kost dekat rumah sanak saudara jugak yaitu di Jl. Bukit Permai 1 dan lebih dekat dengan kampus. Alhamdulilah sejauh ini saya
merasa senang kuliah disini, dan merasa senang juga dengan IPK yang saya
peroleh, saya juga senang dengan dosen yang mengajar meskipun ada yang memberi tugas terlalu sulit, alhamdulillah terselesaikan juga. Saya berharap saya dapat lulus menjadi sarjana dengan
nilai yang memuaskan esoknya insyaallah kurang lebih tiga tahun lagi, saya berharap saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi,
dan yang paling penting selalu membuat orang tua saya merasa senang dan bangga dengan diri saya.