SINTAKSIS
BAHASA INDONESIA
(FRASA
DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kajian Kebahasaan
Dosen
Pengampu: Putri Hana Pebrina, M.P
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat
menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ SINTAKSIS
BAHASA INDONESIA “ pada mata kuliah Kajian Kebahasan. Kehidupan
yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh
setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan
cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap
puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak
lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas
petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke zaman terang
benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah
membantu saya memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada
search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Bangkinang, mei 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar........................................................................................................... i
Daftar
Isi.................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang.............................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah......................................................................................... 1
C.
Tujuan
Penulisan........................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
A.
Pengertian
Sinteksis....................................................................................... 3
B.
Definisi
Prasa................................................................................................. 4
C.
Definisi
Klausa.............................................................................................. 6
BAB
III PENUTUP.............................................................................................. .... 9
A.
Kesimpulan.................................................................................................... 9
B.
Saran.............................................................................................................. 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam
pembicaraan tentang sintaksis, bidang yang menjadi lahannya adalah unit bahasa
berupa kalimat, klausa dan frase. Manusia dalam bertutur sapa, berkisah, atau
segala sesuatu yang dapat dikatakan sebagai berbahasa, selalu memunculkan
kalimat-kalimat yang diirangkai, dijalin sedemikian rupa, sehingga berfungsi
optimal bagi si penutur dalam upaya mengembangkan akal budinya dan memelihara
kerjasamanya dengan orang lain.
Masih banyak orang yang belum
mengetahui dan belum paham tentang makna dan hakikat sintaksis. Padahal,
penggunaanya begitu dekat dengan masyarakat Indonesia, yaitu berkisar tentang
kalimat bahasa Indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari.
Banyak permasalahan yang ada dalam mendalami penguasaan sintaksis dan
hakikatnya. Perlu pendalaman dan banyak mempraktekan dalam dunia kebahasaan.
Karena ilmu sintaksis sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sintaksis itu? Sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang tatabahasa. Sintaksis juga dapat dikatakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan.
Sintaksis merupakan cabang linguistik yang membicarakan hubungan antar kata dalam tuturan (speech). Unsur bahasa yang termasuk di dalam lingkup sintaksis adalah frase, klausa dan kalimat. Didalam makalah ini akan dibahas ketika pokok bahasan tersebut secara rinci.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sintaksis itu? Sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang tatabahasa. Sintaksis juga dapat dikatakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan.
Sintaksis merupakan cabang linguistik yang membicarakan hubungan antar kata dalam tuturan (speech). Unsur bahasa yang termasuk di dalam lingkup sintaksis adalah frase, klausa dan kalimat. Didalam makalah ini akan dibahas ketika pokok bahasan tersebut secara rinci.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian
sintaksis?
2. Apa pengertian
frase dan apa jenis-jenisnya?
3. Apa pengertian
klausa dan apa jenis-jenisnya?
4. Apa pengertian
kalimat dan apa saja macam-macamnya?
C.
Tujuan
Pembahasan Masalah
1.
Dapat menjelaskan pengertian mengenai sintaksis
2.
Dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis
frase
3.
Dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis
klausa
4.
Dapat menjelaskan pengertian kalimat dan
macam-macamnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sintaksis
Sintaksis berasal dari bahasa belanda syntaksis. Dalam bahasa inggris digunakan
istilah syntax. Sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu
bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana,kalimat,klausa,frase(Ramlan 2001).
Sedangkan menurut Tarigan sintaksis adalah
salah satu cabang atau tatabahasa yang membicarakan struktur kalimat,klausa,dan
frase.
misalnya:
Saya
dan Ali sedang menggambar lukisan pemandangan ketika nenek Aminah
sedang memasak nasik goreng
Contoh di atas dapat
diklasifikasikan atas :
1.
satu kalimat :
−Saya
dan Ali sedang menggambar lukisan pemandangan ketika nenek Aminah sedang
memasak nasik goreng
2.
dua
klausa :
(1) Saya
dan Ali sedang menggambar lukisan pemandangan;
(2) ketika
nenek Aminah sedang memasak nasik goreng
3.
enam frasa :
(1) Saya
dan Ali
(2) sedang
menggambar
(3) lukisan pemandangan
(4) nenek
Aminah
(5) sedang
memasak
(6) nasik
goreng
B.
FRASA
Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang
tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Frase merupakan kelompok kata yang
mendududuki suatu fungsi (subjek, predikat, pelengkap, objek, dan keterangan)
dan kesatuan makna dalam kalimat.
Untuk memudahkan Anda mengenai frase,lihat
contoh berikut:
Dua orang
mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan.
Kalimat
itu terdiri dari satu klausa,yaitu Dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru
di perpustakaan. Sedangkan,klausa terdiri dari empat unsur yaitu,dua orang
mahasiswa, sedang membaca buku baru,dan di perpustakaan.
Masing-masing
unsur menduduki satu fungsi.Dua orang mahasiswa menduduki unsur S,sedang
membaca menduduki fungsi P,buku baru menduduki fungsi O,dan di perpustakaan
menduduki fungsi KET.Demikianlah unsur klausa yang terdiri dari dua kata atau
lebih yang tidak melampaui batas fungsi itu merupakan satuan gramatik yang
disebut frase.Jadi Frase itu sendiri adalah satuan gramatik yang terdiri dari
dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa.
JENIS FRASA
1.
Berdasarkan kesetaraan distribusi
unsur-unsurnya frase dibagi dua jenis ,yaitu:
a. Frase endosentrik
Frase
endosentrik yang distribusi unsur-unsurnya setara dalam kalimat.Frase
endosentrik dibagi atas tiga jenis yaitu:
1)
Frase endosentrik koordinatif,yakni frase yang
unsur-unsurnya setara,dapat dihubungkan dengan kata dan, atau, misalnya:
a)
Sepeda motor
b)
Kasih saying
c)
Rumah sakit
2)
Frase endosentrik atributif,yakni frase yang
unsur-unsurnya tidak setara sehingga tak dapat disisipkan kata penghubung dan,atau,misalnya:
a)
Sepeda baru
b)
Sambil bernyanyi
c)
Sedang mandi
3)
Frase endosentrik apositif,yakni
frase yang unsurnya bisa saling menggantikan dalam kalimat tapi tak dapat
dihubungkan dengan kata dan,atau,misalnya:
a)
Andi,anak Pak Slamet sedang membaca
b)
anak Pak Slamet sedang belajar
c)
Sule, sedang belajar
b. Frase eksosentrik
Adalah
frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya.misal:
1)
Di took
2)
Ke kampus
3)
Dari desa
2.
Frase ditinjau dari persamaan distribusi dengan
golongan atau kategori kata,frase dibagi menjadi lima,yaitu:
a.
Frase verbal
adalah
satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dangan verba sebagai
intinya dan tidak merupakan klausa.
Misal:
1)
Kapal laut itu sudah belabuh
2)
Ibu saya sedang mencuci
b.
Frase nominal
adalah
dua buah kata atau lebih yang intinya dari nominal atau benda.
Misal:
1)
Amirudin makan beberapa butir telur itik
2)
Syarifudin menjual tiga puluh kodi kayu besi
c.
Frase ajektival
Adalah
satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih sedang intinya
ajektiva(sifat) dan satuan ini tidak membentuk klausa.
Misal:
1)
Baju itu sangat indah
2)
Mobil ferozamu baru sekali
d.
Frase pronomina
Adalah
dua kata atau lebih yang intinya pronomina dan hanya menduduki satu fungsi
dalam kalimat.
Misal:
1)
Saya sendiri akan pergi ke pasar
2)
Kami sekalian akan pergi ke
kantor
e.
Frase numeral
Adalah
dua kata atau lebih yang hanya menduduki satu fungsi dalam kalimat namun satuan
gramatik itu intinya pada numeralia.
Misal:
1)
Tiga buah rumah sedang terbakar
2)
Lima ekor ayam sedang terbang
C.
KLAUSA
Kridalaksana (1982:85)
mengungkapkan bahwa “klausa adalah satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya
tediri dari subjek dan predikat dan
mempunyai potensi untuk menjadi kalimat.”
Ramlan (1981:62) mengungkapkan
“Klausa dijelaskan sebagai satuan gramatik yang terdiri atas dari P, baik
disertai S, O, PEL, dan KET atau tidak. Dengan ringkas klausa ialah (S) P (O), (PEL) (KET). Tanda
kurung menandakan bahwa apa yang terletak dalam kurung itu bersifat manasuka,
artinya boleh ada, boleh juga tidak ada.”
Berdasarkan pengertian di atas, klausa adalah satuan gramatik yang unsur-usurnya minimal
terdiri atas Subjek-Predikat dan maksimal unsurnya terdiri atas Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap-Keterangan.
JENIS KLAUSA
1.
Klausa dilihat dari segi kategori kata atau
frasa yang menduduki fungsi Predikat terdiri atas :
a.
Klausa nominal
Adalah klausa yang predikatnya terdiri dari
kata atau frasa golongan nomina.
Misalnya :
1)
Ia guru
IPA
2)
Yang dibeli pedagang itu kayu
b.
Klausa verbal
Adalah
klausa yang predikatnya terdiri dari kata atau frasa kategori verbal, dan
klausa verbal terbagi atas empat jenis, yakni:
1)
Klausa verbal yang ajektif
adalah
klausa yang predikatnya dari kata golongan verbal yang termasuk kategori sifat
sebagai pusatnya.
Misalnya :
a)
Rumahnya sangat
luas
b)
Tamannya indah
sekali
2)
Klausa verbal Intransitif
adalah klausa yang predikatnya dari kata
golongan kata kerja intransitif sebagai unsur intinya.
Misalnya :
a)
Burung merpati sedang terbang di angkasa
b)
Pesawat Lion Air belum mendarat di Lanud Hasanuddin
3)
Klausa verbal yang aktif
adalah klausa yang predikatnya dari kata
golongan verbal yang transitif sebagai unsur intinya.
Misalnya :
a)
Ibuku sedang
mencuci piring
b)
Pamanku sedang
mengajarkan IPS
4)
Klausa verbal yang reflektif
adalah klausa yang predikatnya dari kata verbal
yang tergolong kata kerja reflektif.
Misalnya :
a)
Anak itu sedang
menyelamatkan diri
b)
Kakek Adi telah
mengobati penyakitnya
5)
Klausa verbal yang resiprok adalah klausa yang
predikatnya dari kata golongan verbal yang termasuk kata kerja resiprok.
Misalnya :
a)
Mereka saling
melempar batu karang
b)
Anak-anak itu ejek-mengejek di sekolah
c.
Klausa bilangan
Adalah klausa yang predikatnya dari kata atau
frasa golongan bilangan.
Misalnya :
1)
Kaki meja itu empat buah
2)
Mobil itu delapan
rodanya
d.
Klausa depan
Adalah klausa yang predikatnya dari kata atau
frasa depan yang diawali kata depan sebagai penanda.
Misalnya :
1)
Baju dinas itu untuk pegawai pemda
2)
Mobil itu dari
Amerika
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sintaksis
merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk
wacana, kalimat, klausa, dan frase. Frase sendiri adalah kesatuan yang lebih
besar dari kata dan lebih kecil dari kalimat. Frase dilihat dari segi hubungan
distribusi unsur- unsurnya terdiri atas frase endosentrik (atributif,
koordinatif, apositif) dan eksosentrik; frase dilihat dari segi kategori
katanya terdiri atas empat macam frase: nominal, verbal, ajektival, numeralia,
fromina.
Klausa
dilihat dari kategori kata yang menduduki predikat terdiri atas klausa verbal
(ajektif, intransitif, aktif, pasif, dan resiprokal), klausa nominal, klausa
bilangan, dan klausa depan.
Adapun
kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai
pola intonasi final. Kalimat ditinjau dari segi jumlah pola struktur
dikandungnya terdiri atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal
terdiri atas beberapa jenis, yakni kalimat nominal, kalimat verbal
(intransitif, ekatransitif, dwritransitif, semi transitif, pasif) kalimat
ajektival, kalimat preposisional. Adapun jenis
kalimat majemuk terdiri atas dua majenis, yakni kalimat majemuk setara
(penjumlahan pertentang, pemilihan, sebab), kalimat mejemuk bertingkat dan
kalimat majemuk bertingkat
B.
Saran
Pemahaman
satuan sintaksis dan semantik bahasa Indonesia bagi guru, selain dapat menjadi
bekal dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan
sehari-hari juga dapat bermanfaat dalam pembinaan kemampuan berbahasa siswa.
Sehingga, materi ini harus benar-benar dikuasai dan dipahami.
DAFTAR
PUSTAKA
Kridalaksana. H. 1982. Kamus Lingistik, Jakarta: Gramedia
Novita Sari, Winda.2015. makalah
Sintaksis. Terdapat pada : https://windanovitasarii.wordpress.com/2015/01/01/makalah-sintaksis/ [diakses pada tanggal 25 mei tahun 2018].
Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa
Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono.
Resti, Mifta. 2011. Makalah
Sintaksis Bahasa Indonesia. Terdapat pada : http://miftaresti.blogspot.co.id/2011/11/makalah-sintaksis-bahasa-indonesia.html [dikases pada
tanggal 25 mei tahun 2018].
Setiaji, Anas. 2014. Makalah
Sintaksis Bahasa Indonesia. Terdapat pada : https://www.slideshare.net/AnasSetiaji/makalah-sintaksis-bahasa-indonesia [diakses pada tanggal 25 mei tahun 2018].